Harga Minyak Dunia Turun, DPR Pertanyakan Langkah Pertamina
Komisi VI DPR mempempertanyakan langkah apa yang dilakukan Pertamina untuk merespon penurunan harga minyak dunia.
“Apa langkah-langkah dan tindakan yang dilakukan Pertamina untuk merespon penurunan harga minyak dunia?” tanya Ketua Komisi VI DPR A. Hafisz Tohir saat RDP Komisi VI dengan Dirut Pertamina Dwi Soetjipto di Gedung DPR, Jakarta, Senin (14/3).
Menurut Hafisz, dirinya juga mempertanyakan soal pengaruh penurunan harga minyak terhadap rencana investasi Pertamina.
Menanggapi hal tersebut, Dirut Pertamina Dwi Soetjipto menjelaskan, bahwa Pertamina tengah merencanakan perbaikan struktur keuangan, seperti penyelesaian piutang ke negara, penyelarasan strategi jangka pendek dan jangka panjang, serta pengelolaan perencanaan dan evaluasi investasi.
"Kami akan menargetkan pengurangan biaya operasi 30 persen, serta menjaga tingkat kesehatan perusahaan dengan mempertahankan rasio Ebitda," kata Soejipto.
Ia menambahkan, harga minyak mentah Brent diperkirakan masih akan berkisar di range USD 30-40 per barel di tahun 2016. “Supply OPEC kemungkinan belum akan mengurangi produksinya di tahun 2016, bahkan Saudi menyatakan belum bersedia mengurangi produksi minyak, sedangkan Iran menyatakan akan tetap meningkatkan produksi hingga mencapai level, sebelum penerapan sanksi,”terangnya.
Lebih lanjut Soetjipto mengungkapkan, total supply dunia diperkirakan sedikit menurun 0.7 juta barel per hari., di sisi lain, pertumbuhan demand di Asia, khususnya India dan Cina diperkirakan meningkat terutama untuk produk Gasoline dan Avtur. "Total demand dunia diperkirakan tumbuh 1.2 juta barel per hari," jelasnya. (eko,nt) Foto : Jaka/parle/hr.